FT UNWIR -Hari Perawat Nasional diperingati pada tanggal 17 Maret setiap tahunnya yang pada tahun ini jatuh pada hari Kamis kemarin.
Perayaan Hari Perawat Nasional 2022 menjadi sebuah momentum mengenai peran perawat sekaligus memberi dukungan dan mengapresiasi pengabdian perawat di dunia kesehatan.
Berbicara tentang Hari Perawat Nasional 2022, mari ketahui seluk-beluk sejarahnya berikut ini.Hari Perawat Nasional 2022 berawal dari organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang lahir pada tahun 17 Maret 1974. Tahun ini, PPNI menduduki usia 48 tahun.
Sejarah Hari Perawat Nasional 2022
Sejarah Hari Perawat Nasional berawal dari lahirnya organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Organisasi ini dicetuskan agar perawat berada di organisasi profesi.
Pada masa sebelum tahun 1974, organisasi perawat di Indonesia sudah berkembang pesat sesuai zamannya.
Sejak zaman penjajahan, perawat Indonesia sudah ada seiring dengan adanya rumah sakit, yaitu Residen Vpabst di Batavia pada tahun 1819, kemudian berubah menjadi Stadsverband pada tahun 1919. Setelah itu, berubah lagi menjadi CBZ (Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting) di daerah Salemba yang saat ini menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Dikutip dari laman resmi PPNI, PPNI telah beberapa kali mengalami perubahan dalam bentuk maupun namanya. Embrio PPNI adalah Perkumpulan Kaum Velpleger Boemibatera (PKVB) yang didirikan pada tahun 1921. Pada saat itu profesi perawat sangat dihormati oleh masyarakat berkenaan dengan tugas mulia yang dilaksanakan dalam merawat orang sakit.
Lahirnya Sumpah Pemuda tahun 1928 mendorong perubahan nama PKVB menjadi Perkumpulan Kaum Velpleger Indonesia (PKVI). Namun, pergantian nama itu hanya bertahan hingga tahun 1942. Sebab, pada masa penjajahan Jepang, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran sekaligus menjadi zaman kegelapan bagi perawat Indonesia.
Ketika itu, pelayanan keperawatan dikerjakan oleh mereka yang tidak memahami ilmu keperawatan, demikian pula organisasi profesi tidak jelas keberadaannya.
Namun, bersama dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, tumbuh 3 Organisasi Profesi Keperawatan, yang di antaranya:
- Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI)
- Persatuan Djuru Rawat Islam (PENJURAIS)
- Serikat Buruh Kesehatan (SBK)
Pada tahun 1951 terjadinya pembaharuan organisasi profesi keperawatan. Saat itu, nama PDKI dipakai sebagai konsolidasi organisasi profesi tanpa mengikutsertakan SBK. Hal itu lantaran adanya keterlibatan SBK dengan Partai Komunis Indonesia (PSI).
Tahun 1951-1958, diadakan Kongres di Bandung. Dalam kongres tersebut, nama PDKI diubah menjadi Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan Indonesia (PPDKI). Keanggotaannya pun tak hanya dari perawat.
Demikian pula pada tahun 1959 -1974, terjadi pengelompokan organisasi keperawatan kecuali Serikat Buruh Kesehatan (SBK) yang bergabung menjadi satu organisasi Profesi tingkat Nasional dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Hingga saat ini, nama PPNI resmi dipakai sebagai nama Organisasi Profesi Keperawatan di Indonesia. Dari sejarah tersebutlah muncul Hari Perawat Nasional 2022 yang masih selalu diperingati setiap tahunnya.
Hari Perawat Nasional 2022: Tokoh Pencetus PPNI
Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, Hari Perawat Nasional terbentuk dari organisasi PPNI yang menyediakan wadah profesi perawat. Dilansir dari laman PPNI Kab Malang, berikut nama pendiri PPNI:
- Oyoh Radiat, MSc dari IPI – Jakarta (PB)
- H.B. Barnas dari IPI – Jakarta (PB)
- Maskoep Soerjo Soemantri dari IPI – Jakarta (PB)
- J. Soewardi dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung
- Sjuamsunir Adam dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung
- L. Harningsih dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung
- Wim Sumarandek, SH dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung
Tema Hari Perawat Nasional 2022
Pada tahun ini, peringatan Hari Perawat Nasional 2022 masih tetap berlangsung di tengah pandemi COVID-19. Peringatan tersebut mengambil tema ‘Perawat Bersama Rakyat Menuju Bangsa Sehat Bebas dari COVID-19’.
Tema ini menyiratkan harapan para perawat akan kesehatan masyarakat Indonesia dan menurunnya angka kasus penularan COVID-19.
Sumber Artikel
- Google.com
- Detik.com